Rabu, 31 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 22

"Lebaran sebentar lagi,  berpuasa sekeluarga ... "

Selalu deh terngiang-ngiang lagu ini di bulan Ramadhan. Duh, jadi kangen rumah nih. Kangen bikin kue lebaran bareng sama keluarga. Sambil kangen-kangenan, jadi ingin sedikit merefleksikan diri juga nih. Edisi tulisan kali ini akan membahas tulisan berjudul "The Valley of Shit". Eh bukan mau bersumpah serapah kala puasa lo ya. Memang judul tulisannya begitu sih.



The Valley of S#!T
Beberapa bulan lalu, inbox-ku di e-mail dan facebook diramaikan oleh postingan dan komentar kawan-kawanku tentang suatu artikel di internet yang berjudul "The Valley of Shit". Judul tulisannya memang cukup ekstrim. Tetapi, semua mahasiswa, khususnya yang adalah PhD candidate, pasti bisa nyambung dan mengiyakan isi tulisan ini.

Artikel ini mengulas tentang jurang-jurang yang harus dilewati seorang mahasiswa kala menyelesaikan studinya. Sebagai seorang PhD candidate, aku banyak mengalami pengalaman serupa dengan apa yang dituliskan dalam artikel ini. Pasti ada saja waktu-waktu dimana stress melanda. Stress ini bukanlah stress biasa, tetapi stress yang luar biasa.

Terkadang, stress-nya PhD candidate disebabkan pertanyaan mendasar tentang, "Apaan sih kontribusi nyata dari riset gue ini?". Pertanyaan semacam itu biasanya dibarengi dengan kondisi dikala hasil eksperimen gak menjanjikan atau revisi manuskrip yang gak habis-habis dari sang supervisor.

Cara untuk keluar dari lembah suram begini ya dengan melewatinya. Kalau eksperimen hasilnya jelek, ya coba diterka ulang lagi kira-kira salahnya dimana. Kalau revisi gak beres-beres, komen dari supervisor banyak terus, ya dikerjain papernya. Di akhir nanti, kalau sudah bisa kita keluar dari lembah suram ini, pasti lancar jaya lagi deh kerjaan kita.

Buat semua yang lagi di "valley of shit", yok kita berusaha keluar dari situ. Kalau masuk lagi, ya keluar lagi.

Cheers,
Salam PhD candidate!

Selasa, 30 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 21

Tak terasa sudah dua pertiga Ramadhan kita lewati. Tinggal sepuluh hari lagi Ramadhan tahun ini. Mungkin ada banyak dari teman-teman semua yang sudah memulai ibadah itikaf-nya di mesjid ya. Di penghujung 10 hari terakhir Ramadhan ini, mari kita berlomba-lomba dalam kebaikan yuuk :D mumpung usia masih ada.

Di edisi tulisan hari ini, aku mau cerita sedikit tentang mantan pacarku. Secara, hari ini, 30 Juli, bertepatan dengan hari ulang tahunnya.


Kisah sang mantan pacar

Pertama kali, aku bertemu dengannya saat melaksanakan kerja praktek (KP) lapangan di PT. Badak, Bontang, Kalimantan Timur. Dia yang berangkat dari depok dan aku yang berasal dari Bandung bertemu disana pada tanggal 07-07-07. Angka cantik yang mudah diingat.

Sebulan kami lewati bersama di mess asrama untuk pegawai dan intern (mahasiswa KP) PT. Badak. Apartemen Nam-Nam namanya. Rasanya, tidak ada rasa suka terbersit dariku saat kami bersama disana. Bersama teman-teman KP lainnya, kami melewati hari-hari penuh suka duka di asrama. Makan bersama di restoran asrama, sampai berjalan-jalan ke Balikpapan ramai-ramai. BFF lah pokoknya.

Sebulan aku menghabiskan waktu disana bersamanya. Sampai akhirnya aku harus pulang ke Bandung karena masa KP-ku sudah habis. Rupanya, aku membawa oleh-oleh saat pulang ke Bandung. Aku mendapatkan fans baru, dia lah orangnya. Ini kata dia sendiri loh ya, bukan aku yang ke-GR-an. Dia bilang dia mau jadi fans-ku yang no.1.

Komunikasi yang tadinya dilakukan secara langsung antara aku dan dia selama kami bersama di asrama, berubah menjadi komunikasi jarak jauh. Sebulan kami habiskan berkomunikasi antara Bontang dan Bandung. Dua bulan berikutnya, komunikasi berjalan antara Bandung dan Depok. Kala itu dia sudah kembali ke kota belimbingnya, Depok.

Kisah cinta sang mahasiswa teknik metalurgi UI dan teknik fisika ITB ini benar-benar dimulai kala mereka nge-date untuk yang pertama kalinya. Tiga bulan sudah sang mantan itu PDKT secara gencar padaku. Luluh juga aku. Akhirnya kita mulai pacaran secara resmi sejak 5 November 2007. Sekitar 3 tahun kami pacaran, sampai akhirnya harus putus. Sampai akhirnya dia jadi sang mantan pacar.

Rentang waktu pacaran selama 3 tahun itu selalu LDR alias long distance relationship. Antara Bandung dan Depok. Kemudian berubah menjadi Jepang dan Bandung. Kala aku menyelesaikan studi masterku di Bandung, dia mendapatkan tawaran kerja ke Jepang setelah lulus dari UI.

Walau LDR, tapi aku selalu bahagia bersamanya. Kadang-kadang, atau malah seringnya, aku BT karena dia juga sih. Maklum lah, statusnya "in a relationship" tapi gak pernah bisa sang pacar diajak nonton atau makan di luar. Tapi, dia benar-benar sosok yang selalu berusaha ada untukku di masa-masa sulit yang kuhadapi. Dan aku berterima kasih akan itu.

Pada malam hari ulang tahunku, 15 November tahun 2010, dia berkata "Maafkan aku, kau harus menunggu 3 tahun 10 hari ... ". Kutatap wajahnya, wajah sang mantan pacar, dengan penuh syukur dan juga dengan mata berkaca-kaca. Kemudian ia lanjutkan kalimatnya, "... padahal aku berjanji akan menikahimu 3 tahun sejak kita pacaran dulu". Aku tersenyum padanya, kemudian memeluknya. Ada diam yang panjang disitu. Lalu dia berkata, "selamat ulang tahun, istriku".

Senin, 29 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 20

Sudah sekitar seminggu ini, news feed FB-ku diramaikan dengan postingan kawan-kawan tentang video youtube yang bertajuk "West and East, cultural differences". Menarik juga kutonton 2 bagian video tersebut. Walau masing-masing video berdurasi sekitar 45 menit, gak sia-sia kutonton mereka sampai habis. Berikut, kubagi link dari video-video tersebut. Kalau punya waktu 1,5 jam, asyik juga nontonnya. Kita bisa mengerti bahwa memang secara kultural orang timur dan orang barat itu berbeda.



Jadi mau buat pengakuan dosa nih. Karena, sambil menonton video ini aku masih di kantor. Tapi jadi seneng, karena bisa sambil berdiskusi dengan teman seruanganku, si Jabrik -- sebenernya rambut dia udah gak jabrik lagi, tapi udah gondrong.

Berikut ini, aku mau menuliskan sedikit refleksiku tentang pengalaman-pengalaman pribadiku, terutama setelah tinggal di negeri asing selama lebih dari 2 tahun. Adapun cerita ini ditulis sambil ngalor-ngidul dan ngantuk menunggu waktu makan sahur. Enjoy!


West and East -- Cultural differences
Antara rendah hati dan rendah diri

Orang timur itu, rasanya paling awkward kalo dipuji. Orang barat, kalau mereka dipuji, langsung bilang terima kasih. Selesai perkara. Kalau orang timur, pasti pake acara mengelak dan mengeles. Berkali-kali aku kebingungan kala dipuji teman bule-ku. Kadang aku sampai penasaran dan bertanya sama mereka, "kalau dipuji, harus bilang apa sih kita?". Semua selalu menjawab, ya bilang aja "terima kasih, gampang kan?". Itu lah, enaknya jadi orang Barat, kalau dipuji, tinggal bilang thank's terus beres deh urusan. Masa bodo kalau pujiannya itu benar-benar pujian atau cuman basa-basi saja.

Masih berhubungan dengan pujian, kayaknya orang timur relatif kebingungan saat dipuji karena memang kultur kita mengajarkan untuk tidak sombong alias rendah hati. Sikap rendah hati ini yang kadang berujung tidak bagus ke rendah diri.

Kala orang barat diajarkan sedari kecil untuk menjadi orang yang mandiri, orang timur dibesarkan untuk menjadi insan sosial. Hal ini juga menyebabkan indikasi keberhasilan orang barat dan timur menjadi berbeda. Orang barat berusaha untuk menjadi mandiri dan sukses dengan menunjukkan kemampuannya secara PD alias percaya diri. Sukses di kultur barat berarti kebahagiaan personal masing-masing orang. Sedangkan sukses di mata kultur ketimuran berarti kebahagiaan perorangan yang diiringi dengan kebahagiaan orang-orang lain di sekitarnya.

Balik lagi ke cerita soal rendah hati dan rendah diri-nya orang timur. Kultur orang timur saat rapat itu, pasti hening pas acara tanya jawab. Kayaknya, pada males ngomong gitu orang-orangnya. Tapi mungkin bukan karena itu saja, lho. Ini juga bisa jadi disebabkan oleh kultur kita yang terbangun seperti itu. Kultur yang mengajarkan "ya mbok kalo ngomong itu yang penting-penting saja". Ini adalah satu perbedaan fundamental antara orang barat dan timur. Di video juga diceritakan kalau pendidikan di kultur barat didasarkan pada "diskusi" dan "debat". Sedang filosofi ketimuran mengajarkan kita kalau "tong kosong nyaring bunyinya".

Eh, gak sampe-sampe deh ke cerita soal rendah hati dan rendah diri.

Pada musim dingin tahun kemarin aku berkesempatan untuk berpartisipasi dalam "ASEAN-EU Year of Science, Technology and Innovation". di Brussels. Disana, ada satu sesi dimana aku dan mahasiswa (PhD dan post-doc) ASEAN yang sedang belajar di Eropa dengan pendanaan EU berdiskusi dengan petinggi-petinggi dari EU board of education. Disana kami diminta untuk bertukar pikiran dengan mereka tentang hal-hal yang bisa dilakukan untuk memajukan riset di kawasan ASEAN.

Kebanyakan dari kami mengeluhkan tentang sulitnya pendanaan atau tidak lengkapnya fasilitas pendukung penelitian di negaranya masing-masing. Pokoknya isinya keluhan dan yang negatif-negatif deh. Hati kecilku jadi tergelitik, "apa masa iya sih cuman karna itu saja kita jadi gak maju-maju risetnya?". Karena aku merasa sedikit prihatin dengan sudut pandang kita yang sempit, langsung saja aku unjuk tangan.

Dengan sedikit gugup di awalnya, aku berkata dengan jelas bahwa ada satu masalah penting yang harus dibenahi di diri peneliti muda ASEAN. Terkadang, kita itu terlalu rendah diri, "inferiority complex" itu kata yang kupakai saat itu. Iya gak sih, terkadang, disamping kesemrawutan fasilitas riset di negara kita, kemampuan kita juga kadang terredam akan ketidak PD-an kita saat dibandingkan dengan kemampuan orang barat misalnya.

Maka dari itu, sudah seharusnya kita belajar PD. Jual-lah diri kita ke orang-orang barat itu. Tunjukkan kemampuan-kemampuan positif kita pada mereka. Tunjukkan kalau kita bisa juga sejajar dengan mereka dalam segala hal. Dengan begitu mereka bisa juga melihat kita dengan sejajar. Saat segelintir orang barat memandang remeh kita orang timur, mungkin itu salah kita lho. Bukan salah mereka yang menganggap kita rendah. Tetapi itu salah kita yang menganggap diri kita sendiri rendah.

Sebagai orang timur, kita bisa melihat sikap "pendiam" kita dalam rapat atau sikap "awkward" saat dipuji sebagai bentuk rendah hati. Tapi, bagi orang barat, mereka terkadang melihat kita sebagai orang yang rendah diri, lho. Makanya, sebagai orang timur, ada baiknya kita lebih "speak up" dan frontal saat mengemukakan pendapat. Yok, sama-sama berlatih mengemukakan pendapat yang sehat!!!

Eh, jangan lupa ditonton videonya kalau sempat. Aku rasa, presentasi dari hasil riset mengenai perbedaan kultur barat dan timur yang digambarkan, asik banget untuk ditonton. Setelah nonton video ini, aku jadi kayak tercerahkan gitu deh. Jadi makin mengerti kalau memang perbedaan kultural antara barat dan timur itu ada. Bukan hanya ada, tapi sangat fundamental. Dari video ini, aku juga bisa makin memahami akan perbedaan kultur yang ada antara kedua belahan sisi dunia ini, dan semakin bisa belajar untuk bertoleransi akan perbedaan yang ada. 

Minggu, 28 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 19

Photo from National Geographic website

Cerita tentang badai

Semalam, hujan badai menerpa Nijmegen. Hujan lebat, petir dan kilat membuat langit gelap semakin pekat. Kuterbangun dari tidurku, dan terdiam. Sulit untuk kembali tidur.

Entah sejak kapan, aku jadi takut pada badai. Kalau hujan saja, rasanya aku masih suka. Hujan itu romantis, katanya. Ah, ku melamun malam itu. Berpikir-pikir, apa gerangan yang membuatku takut akan badai.

Badai adalah fenomena alam yang terdiri dari gelapnya langit, hujan lebat, petir dan kilat. Langit gelap dan hujan lebat aku tak takut. Rupanya, si petir dan kilat lah yang kutakuti.

Pikiranku-pun melayang-layang sampai ia hinggap ke memori masa kecilku. Masa dikala aku duduk di bangku sekolah dasar. Disana, si kecil aku memiliki seorang sahabat yang berbadan cukup besar. Sang sahabat takut akan petir. Selalu ia bersembunyi di bawah meja sekolah saat badai menerpa. Aku, sahabatnya lah yang selalu berusaha menenangkannya.

Rupanya, aku tak takut petir saat kecil. Si kecil aku yang pemberani. Pikirku melayang lagi.

Pernah suatu hari aku dikejar petir. Ya, itu dia jawabnya. Kala itu, saat aku seorang mahasiswa yang sedang mengunjungi kota Depok, kota yang terkenal akan petir-petirnya. Pernah satu petir mengejarku dikala badai. Kurasakan ia jatuh hanya beberapa meter di belakangku. Mengerikan. Sejak itulah aku takut akan petir.

Masa musim panas adalah masa badai-badai mampir di Nijmegen, kota tempat tinggalku di Belanda. Sebisa mungkin, aku menghindar keluar dari rumah dikala badai. Takut akan dikejar petir-petir. Bersepeda di kala banyak petir dan kilat menghambar bisa membuat jantungku dag-dig-dug juga.

Memang betul, katanya akan ada langit cerah setelah badai berlangsung. Betul saja. Siang ini, langit cukup terang walau awan masih bergelantung di sana-sini. Kusapa teman sekosanku, kubilang aku tak bisa tidur semalam karena ketakutanku akan petir. Dia bilang, seharusnya kuketuk pintu kamarnya. Dia juga bilang, dia senang akan badai dan petir. Ah, rupanya ada orang seperti itu...

--Ditulis sambil ngaso di sofa pake kostum weekend, baju tidur :D 

Sabtu, 27 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 18

Di artikel kali ini, aku mau cerita tentang kesukaanku akan Jepang. Biasanya banyak orang dengan sisnisnya bilang, "kenapa suka Jepang? mereka kan penjajah". Komentar yang sama seperti yang biasanya kudengar kala bercerita tentang senangnya aku kuliah di Belanda.

Yang kusuka dari Jepang itu macem-macem banget. Ya budayanya, ya makanannya. Salah satu hobiku disamping masak dan makan adalah nonton dorama dan anime Jepang. Semasa kuliah dulu, kalau mau nonton dorama biasanya harus "nyedot" dulu dari intranet kampus. Harus nunggu juga ada admin-admin yang berbaik hati mau donlot-in. Sejak tinggal di Belanda, mau nonton apapun tinggal streaming aja deh. Secara internet disini kuenceeenngg banget :D

Berpose sama Noriko-san di salah
satu acara pesta kampus. 


Sejak pergantian tahun 2013 ini, aku punya satu teman baru di Nijmegen, Noriko namanya. Dari namanya aja, pasti udah pada ngeh kalo Noriko ini orang Jepang. Seneng banget deh. Pergi ke Belanda, eh malah punya temen orang Jepang. Sebetulnya aku kenal beberapa orang Jepang lewat koneksi sang "mantan pacar" yang pernah kerja disana. Tapi Noriko ini ya benar-benar teman Jepang-ku yang pertama.

Balik lagi ke sukanya aku sama Jepang. Karena pernah berkesempatan mengunjungi negeri sakura sebanyak 3 kali sampai saat ini, aku bener-bener jadi japanese food noob. Duh, yang namanya makanan autentik Jepang, itu aku super-duper seneng banget. Ya masaknya, ya makannya juga.

Kalau orang cuman mikir "sushi" saja dikala makanan Jepang disebutkan, itu salah besar. Banyak banget makanan-makanan lain yang enak buanget. Aku suka banget miso soup, yasai tempura (tempura sayuran) dan udon (mie yang dicelup-celup ke dipping sauce). Camilan dan dessert ala Jepang juga oke banget. Apapun yang berisi anko / red-bean-paste itu aku suka banget. Mulai dari taiyaki, dango sampai daifuku, moci dan ohagi. Makanan Jepang (yang halal tentunya) tidak pernah gagal menggoyang lidahku.

Menu makanan Jepang semalam,
gyoza, hiyashi cyuka, dan ohagi. 

Balik lagi ke cerita Ramadhan kali ini. Kemarin, aku dan Noriko bersama beberapa teman lainnya (ada Bella dan Euginia juga) memasak masakan Jepang bersama. Asik banget, semaleman masak. Dari jam 7 sampai 10 malam. Berjam-jam masak, terbayar juga laparnya dengan rasa yang oke banget.

Di lain kesempatan, akan kutuliskan cerita tentang makanan-makanan Jepang yang kusuka ya. Mungkin dengan resepnya juga ;)

P.S. Noriko-san nge-blog juga lho. Buat yang bisa baca dan tulis bahasa jepang secara fasih, monggo dilihat blognya disini nih :D 

Jumat, 26 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 17

Habis baca artikel menarik disini yang berjudul "15 career milestones everyone should reach by the age 30". Wow, cucok banget nih buat aku. Secara, dalam 3,5 tahun lagi aku 30 tahun. haha, makin tua deh :D

"Hello, moshi-moshi, me in the future!
How are you doing when you're 30?" 

15 pencapaian karir yang harus dimiliki setiap orang saat mencapai usia 30 tahun:

1. Setidaknya ada satu bawahan yang memanggil kita Bapak/Ibu
Sejauh ini belum ada-ada banget. Cuman pernah juga ada anak-anak mahasiswa master yang pengen jadiin aku supervisor mereka pas pada internship. Lucu aja :P

2. Sepenuhnya tidak tinggal dengan orang tua lagi
Insya Allah deh. Sekarang juga udah sih.

3. Bisa mengatur jadwal kegiatan sehari-hari secara detail 
Wah, ini dia. Tapi paling habitnya gak berubah. TODO list itu ditulis untuk not-TODO it. mwahaha.

4. Banyak menulis surat lamaran kerja sampai-sampai kita bisa menulis biografi tentang "lamaran kerja ditolak"
Belum ada pengalaman banyak soal ini. Bismillah deh pas beres kuliah tahun ini.

5. Punya bos kejam sampai-sampai mempertanyakan soal "kenapa kita harus kerja sih buat bisa hidup?"
Pada dasarnya emang eike malem sih orangnya. Akan ada selalu banyak fikiran macam ini terlintas. Tapi emang bumi kita aneh, buat hidup ko harus bayar. Kan lucu. Bayarnya sama orang lagi, bukan sama bumi.

6. Menyadari bahwa jurusan yang diambil kala kuliah dulu gak ada pengaruhnya sama kerjaan sekarang 
Saart ini masih nyambung sih. Laha wong masi bekerja jadi student.

7. Kerja super keras di kantor hanya demi mendapatkan weekend yang tenang untuk diri sendiri
Ini sih iya banget. Pokoknya, waktu weekend ya waktu weekend. Gak ada ceritanya bawa-bawa kerjaan kantor ke rumah.

8. Memiliki resume yang tak lagi berisikan kegiatan-kegiatan kepanitiaan kampus
Alhamdulillah, CV-ku udah bersih dari hal-hil beginian.

9. Sudah mati rasa kala klien berkata "Saya tidak puas dengan kerjaan anda. tolong ulangi lagi!"
Hahaha. Ini sih iya banget. Kalo udah nulis paper, udah pasti gak ada satupun kalimat saat paper ditulis pertama kali di paper setelah revisi berulang-ulang kali.

10. Mempersiapkan uang pensiun dan melihat bahwa ini hal penting
Belum nih, masih doyan belanja-belanji menikmati gaji sendiri.

11. Bisa bilang "Dari pengalaman saya... " kala ada masalah di kantor 
Haha, masih jauuuuh ini mah.

12. Dapet kenaikan gaji dan bisa membeli barang mahal yang kita pengen 
Wohoho, asoy banget yang ini. Alhamdulillah udah bisa beli gadget-gadget canggih dengan uang sendiri.

13. Mengambil kursus atau pelatihan yang bisa mem-boost karir kita 
Masih males-malesan kalo urusan ini.

14. Cape jadi kutu loncat, akhirnya pengen punya kerjaan dan kehidupan yang stabil
Huff, mari kita lihat apa yang mo kukerjain abis beres PhD ini.

15. Kebingungan sendiri sambil bertanya-tanya "ngapain sih gue selama ini?"
Hmm, mudah-mudahan gak akan pernah bertanya soal ini di masa yang akan datang deh *finger crossed*

Kalau refleksi kalian, APA?

Kamis, 25 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 16

Foto diambil oleh Da Revan.

Wah, aku ketinggalan berita soal supermoon di tahun 2013 ini. Payah deh!

Beberapa hari lalu kuliah foto dari seorang teman di kala kuliah di Bandung dulu, Da Revan. Foto "supermoon ramadhan" katanya. Cantiknya. Sayang, ketinggalan berita deh. Sampai-sampai gak sempat nengok ke langit buat ngintip supermoon.

Sebetulnya, supermoon bulan Juli ini bukan satu-satunya supermoon di tahun 2013 ini loh. Selain bulan Juli, di bulan Mei, Juni dan juga ada supermoon. Mungkin kalian berpikir kebingungan, apa sih supermoon itu? Kenapa juga ada supermoon?

Supermoon

Supermoon itu bukan sailormoon ya (garingbanget.com deh). Supermoon adalah bulan purnama yang terjadi kala posisi bulan ada di titik lintasan orbit elips-nya yang terdekat dengan bumi. Alhasil, bulan terlihat sedikit lebih besar dari bulan purnama biasanya.

Sebetulnya, supermoon adalah nama populer yang digunakan untuk menamai fenomena alam ini. Adapun nama teknis dari supermoon adalah perigee-syzygy (kata oom Wiki sih). Supermoon sebetulnya muncul sebanyak satu kali selama setiap 14 bulan yang merupakan waktu revolusi bulan terhadap bumi sebanyak satu putaran.

Tapi, kok katanya tahun 2013 ini ada sampai 4 supermoon ya??

Jawabannya cukup lucu sih. Karena banyak orang jadi tertarik sama fenomena supermoon ini, sebagian peneliti di bidang astronomi kemudian memberikan definisi baru. Adapun, bulan purnama yang masuk kedalam kategori supermoon didefinisikan sebagai bulan purnama saat bulan minimal 90% di jarak terdekatnya dengan bumi. Alhasil, supermoon dalam definisi baru ini terjadi beberapa kai setiap tahunnya.

Sebetulnya, supermoon di bulan Ramadhan ini bukanlah super-supermoon. Supermoon yang memiliki definisi pertama terjadi di tanggal 23 Juni, sebulan yang lalu. Buat yang ketinggalan supermoon bulan ini dan bulan kemarin, bulan Agustus 2013 juga kita masih bisa melihat supermoon. Untuk yang ingin melihat super-supermoon, bisa dinanti kehadirannya di bulan Agustus tahun 2014 ;)

Source:
http://earthsky.org/tonight/supermoon-perigee-full-moon-july-22-2013

Rabu, 24 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - day 15

Catherine si Caterpillar 


Hari ini adalah hari hari biasa di rumah kami. Waktu menunjukkan pukul 11 malam. Tidak ada kegiatan luar biasa di ruang keluarga. Hanya menonton film yang diputar di TV sambil bercerita tentang kegiatan hari ini. Sanne baru saja pulang dari kencan pertamanya dengan seorang bartender yang ia temui di acara 4daagse Nijmegen kemarin. Jitske kemudian bergabung di ruang TV saat mendengar kedatangan Sanne.

Sambil bercengkrama, Sanne memakan jeruknya. Sedangkan aku, baru saja kuhabiskan sebuah mandarin yang kubeli tadi sore di supermarket. Manis juga rasanya. Sambil tetap berbagi kisah hari ini, kurasakan sensasi dingin di kakiku. Kukira, mungkin itu nasi yang tercecer saat aku makan dengan sayur sop malam ini. Kuambil si nasi tercecer itu dan kuletakkan di piring bekas makanku yang kini berisikan kulit-kulit mandarin.

Rupanya si nasi bukanlah nasi. Saat kuselidik, bentuknya seperti donat dan ia tampak hidup. Sontak aku melonjak dari kursi malasku. Kutunjukkan si "bukan nasi" kepada Sanne dan Jitske. Sanne bilang, "itu caterpillar". Kemudian kami setuju untuk memberinya nama Catherine (dibaca Katarina), Catherine si caterpillar. Kami pun setuju untuk mengembalikan Catherine ke alam luas. Semoga ia bisa menjadi kupu-kupu cantik. Sampai jumpa Catherine!

Selasa, 23 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 14

Yahoo, karena gak ada ide untuk blog hari ini, aku mau share video yang kubuat tentang perjalanan kawan-kawanku saat berkunjung ke Nijmegen. Alhamdulillah, sejak punya gaji tetap bulanan, aku jadi bisa nabung dan beli gadget-gadget asyik. Jadinya, bisa bikin fancy video deh :D

Senin, 22 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 13

Banana Cake dan Banana Muffin




Pulang dari rumah maktjik, aku dioleh-olehi banyak makanan. Mulai dari mpek-mpek sampai cane-durian ala maktjik. Kubawa juga 4 buah pisang yang sudah super matang. Akhirnya, kuputuskan untuk membuat cake pisang.

Kucari-cari resep cake pisang di internet. Umumnya, hanya 2 buah pisang dipakai untuk satu adonan kue. Karena aku punya 4 pisang yang harus diolah, akhirnya aku ber-improvisasi mencari resep muffin pisang. Wah, jadinya buanyak juga. Sampe ngabisin setengah kilo gula pasir dan 1 kilo tepung terigu :D





Resep-resep dari banana cake dan banana muffin -ku ini bisa dilihat di blog-ku, CupStories:
- Resep BANANA CAKE 
- Resep BANANA MUFFIN

Minggu, 21 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 12

Pasar Ramadhan di Dortmund

Dalam kunjungan ke rumah maktjik kali ini, kami menyempatkan mampir ke Pasar Ramadhan di Dortmund yang digelar oleh komunitas Turki. Cukup menarik juga pasar nya, seperti bazaar Ramadhan di Indonesia lah. Dengan biaya masuk 1 Euro saja, kita sudah bisa larak-lirik jilbab, rok dan baju lebaran. Selain itu, ada panggung hiburan dan atraksi anak juga. Makanan pun berlimpah disana. Makanan khas Turki tentunya. Mulai dari kebab sampai baklava tersedia disana. Asiik :D

Snapshots dari pasar Ramadhan di Dortmund. 

Sabtu, 20 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 11

Jalan-jalan ke Cologne 

Di hari ini aku menyempatkan jalan bersama sahabatku, sebut saja maktjik. Maktjik adalah temanku sejak kuliah S1, S2 sampai sekarang kami sama-sama merantau di benua Eropa. Kalau aku di Nijmegen, maktjik menjalankan studinya di Bochum, Jerman. Tujuan wisata kami adalah ke Cologne, kota wisata cukup terkenal di Jerman yang berjarak tempuh sekitar 2 jam dari rumah maktjik di Bochum.

Cuaca hari itu sangatlah panas, sekitar 35 C mungkin di Cologne. Walau panas-panasan sambil shaum panjang, tetap aja kami semangat berjalan-jalan di kota Cologne. Tapi, dengan alasan suhu panas yang takutnya bikin super haus, jadi rajin keluar masuk toko ber-AC sambil larak-lirik belanjaan. Selain itu, asik juga kita duduk-duduk di pinggir sungai Rhein :D

Berkah Ramadhan (1)
Beli cherry untuk buka puasa di mamang-mamang yang rupanya juga seorang muslim yang berasal dari Syria. Dapet bonus lagi cherrynya, nambah jadi 150% nih. Cherry ini kami sebut cherry Benetton karena sang cherry ditenteng di dalam tas kertas dari Benetton selama perjalanan sampai di rumah.  

Berkah Ramadhan (2)
Kata mamang cherry, "Bentar lagi, ada deh yang bagi-bagi Al-Quran". Eh, beneran deh. Gak lama kemudian, muncullah serombongan aa-aa remaja mesjid (ini sebutan dari kami) menawarkan Al-Quran. Langsung deh maktjik semangat membelinya karena isinya adalah terjemahan Al-Quran dalam bahasa Jerman. Maklum harganya sangatlah murah, hanya 1 Euro sebuah. Beli 2 deh si maktjik. Sebetulnya kita beli ini dari aa-aa remaja masjid yang guanteng, bule bermata Hijau :D Sayang gak sempat foto dengannya :(

Oia, simak juga perjalanan POPO-BEAR di Cologne lewat blog-nya, Popobear Around the World


Jumat, 19 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 10

4daagse Feesten di Nijmegen

Setiap tahunnya, acara 4daagse feesten digelar di Nijmegen. Mengusung jargon "The walk of the world", acara ini digelar selama 4 hari berturut-turut. Untuk tahun ini, acara 4daagse dilaksanakan sejak tanggal 16 sampai 19 July. Apa sih 4daagse ini? Intinya, acara marching jalan kaki selama 4 hari berturut-turut, dengan panjang jalur 30, 40 atau 50 km setiap harinya. Kategorinya ada dua, kategori untuk militer (biasanya mereka marching sambil memakai seragam militernya), dan kategori umum. Baik kategori militer maupun umum, partisipan acara ini berasal dari berbagai negara lho.

Snapshots dari acara hari terakhir 4dagse tahun ini. 

Di hari terakhir digelarnya acara ini, aku menyempatkan berkunjung ke centrum dimana garis finish berada. Secara sedang shaum dan suhu udara yang super panas, sekitar 30 derajat, ditambah dengan berjubelnya orang di TKP, hanya sedikit foto yang dapat kutangkap. Tapi turut senang dan cape juga melihat orang-orang yang berhasil menyelesaikan misinya berjalan kaki ratusan kilometer selama 4 hari berturut-turut :)

Keterangan lanjut tentang acara 4daagse: 
- Official website untuk 4daagse
- Wiki tentang 4daagse

Kamis, 18 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 9

Buka puasa hari ini pake menu spesial ta'jilnya. Aku sempat masak es bul-bul, walau hanya nanas saja isinya. Maklum, pepaya dan bengkuang sulit didapat, dan labu siam mahal harganya. Kebetulan lagi musim nanas disini karena memang kita sedang di puncaknya musim panas di Eropa. Jadi banyak sekali nanas impor dapat ditemukan di supermarket. Berikut kutuliskan langkah-langkah membuatnya.


Cara membuat es bul-bul Nanas

1. Mengupas nanas


Setelah menunggu nanas yang kubeli di supermarket matang selama sekitar 1 minggu, akhirnya kukupas juga si nanas. Memang mengupas nanas cukup sulit. Tapi, berbekal pengetahuan yang didapat dari seringnya jalan-jalan di pasar untuk nemenin bunda belanja bahan makanan (apalagi saat bulan Ramadhan dan menjelang lebaran), berhasil juga kukupas sang nanas. 


2. Merebus potongan nanas + gula pasir + kayu manis


Setelah nanas dikupas, kemudian dipotong-potong menjadi potongan kecil. Setelah itu potongan nanas direbus bersama dengan gula pasir dan kayu manis. Kayu manis ini yang membuat wangi es bul-bul asoy banget. Pokoknya, gak sah kalau gak ada kayu manis. Rebus nanas selama kurang lebih 20 sampai 30 menit. 



3. Sajikan saat dingin


Setelah direbus, tiriskan nanas. Tunggu sampai menjadi dingin, kemudian masukkan ke dalam kulkas. Atau, kalau sudah gak sabar untuk menyantap sang es bul-bul, boleh langsung campur es batu. Duh, segarnya. Apalagi di udara panas begini :)





Aaah, membuat es bul-bul nanas sendiri, rupanya bisa mengobati sedikit rasa kangenku terhadap rumah. Juga rasa kangen terhadap es bul-bul buatan bunda. Hmm, mudah-mudahan puasa tahun depan bisa menikmati es bul-bul khas bundaku. Amien. 

Begini warna-warninya es bul-bul khas bundaku.
Selain nanas, pepaya, labu siam dan bengkuang juga mewarnai es bul-bul mantap ini. 

Rabu, 17 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 8

Kepang Jepang kata orang Indonesia.
French Braid kata orang bule :)

Kegiatan centil-centilan

Sebagai anak cewe yang dibesarkan ala feminin, aku seneng banget bercentil-centil ria. Salah satu fave-ku adalah mengepang-ngepang rambut orang. Kemarin-kemarin ini sering banget ngepangin rambut temen-temen internasional-ku disini. Kalau rambutnya pirang, hasilnya bagus banget. Ada degradasi warna rambutnyan dari pirang muda ke pirang tua. Keren deh jadinya. Kalau di rambut hitam ala orang Asia, agak garing rasanya. Kecuali kalau kita beri aksen warna sendiri, seperti menambahkan pita di jalinan rambutnya.


Hasil karya pribadi nih :)
Kegiatan centil-centilan lain yang juga kusuka adalah mengecat kuku alias nail-polishing. Berbekal tutorial yang banyak seabrek-abrek di Youtube, aku suka banget bereksperimen dengan kuku-kukuku. Apalagi kalau panjangnya lagi oke banget buat dilukis. Hanya ya, memang cuman bisa lukis-lukis kuku kalau aku sedang "dapet" saja. Cuman asik juga, di rumah ini, tinggal dengan 3 roomies yang doyan banget nail-polishing, kayaknya kita punya puluhan nail-polish dengan bermacam-macam warna deh.



Ini dia channel fave-ku di Youtube untuk trik-trik nail-art.
Kalau sudah ngecek channel ini, langsung deh tersesat di maze Youtube :D

Udahan dulu deh centil-centilannya. Yok, ibadah lagi....


Selasa, 16 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 7

Resep kolak Ubi Manis ala Perantau

Genap sudah shaum seminggu. Akhirnya makan kolak juga. Semasa di Indonesia, biasanya. Ta'jil shaum Ramadhan hari pertama pasti kolak. Enrah itu kolak pisang, ubi atau singkong.

Kolak-ku hari ini lain daripada yang lain. Penampilannya berbeda dengan kolak pada umumnya. Simak resepnya disini !!!

kolak ubi ceria =D

Senin, 15 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 6

Sakit pinggul
Sudah 3 hari ini sakit sendi pinggul. Rasanya badan ini gak nyaman kalau diajak duduk dan tidur. Sempet panik juga, takut kena rematik. Rematik itu penyakit yang sebetulnya bisa menyerang siapa saja, tidak hanya untuk orang tua saja lho. Kaum muda juga bisa terkena rematik.

Aku paling malas kalau harus pergi ke dokter. Memang sih, setiap kunjungan ke dokter itu pasti gratis disini. Secara di-cover sama asuransi mahalku itu --- aku bayar sekitar 100 Euro per bulan. Tapi, repotnya pergi ke dokter itu karena harus buat janji, nunggu, ini-itu dsb dll.

Akhirnya, solusi paling ampuh adalah search di Google: "hip joints pain".

Penyebabnya 
Lewat pencarian di Google, sampailah aku ke halaman website ini (link). Disana, dibahas mengenai sakit pinggang dari A-Z. Apa penyebabnya, dan bagaimana cara menanganinya.

Memang rematik (atau arithritis, aku kurang paham bedanya dan samanya dimana) bisa menyebabkan sakit sendi di pinggul. Rematik tidak hanya menyerang orang tua. Kaum muda juga bisa terserang rematik karena pola hidup yang tidak sehat dari segi makanan dan olahraga yang kurang.

Disana juga dibahas bahwa sakit sendi di pinggul bisa jadi karena kurang olahraga. Orang yang biasa menggunakan sendinya dengan beban kerja cukup berat, kemudian ia mengurangi beban kerja itu secara dramatis, sendinya bisa jadi kaku. Ibarat engsel pintu, kalau lama tak dipakai, olinya bisa mengeras dan pintu jadi seret kalo dibuka. Engsel manusia juga begitu.

Setelah kupikir-pikir, selama satu bulan kemarin aku tidak pernah absen olahraga lewat senam aerobik, sampai saat sebelum puasa. Pada saat memasuki bulan Ramadhan, aku jadi berhenti berolahraga, karena aku takut batal puasanya. Maklum, puasa 19 jam membuatku tak ingin menghabiskan energi untuk hal-hal lain selain puasa. Jadi ya sering leyeh-leyeh di sofa aja kerjanya.

Penanggulangannya
Kalau untuk sakit pinggulnya yang disebabkan rematik, ada baiknya kita berkonsultasi dengan dokter. Tetapi, kalau sakitnya disebabkan oleh kurang olahraga, ya solusinya adalah kembali berolahraga. Sepertinya memang harus rajin olahraga lagi nih walaupun sedang shaum.



Olahraga di Bulan Ramadhan 
Karena di bulan Ramadhan ini kita menjalankan ibadah shaum, otomatis tidak ada asupan makan atau minum di siang hari. Olahraga berat bisa jadi super berat saat kita sedang shaum. Senam aerobik mungkin bisa jadi membuat kita terkena dehidrasi karena tidak ada pasukan air untuk tubuh kita, namun keringat terus mengalir deras.

Berikut ini aku tuliskan beberapa olahraga ringan yang bisa (dan akan aku) dilakukan dikala Ramadhan ini:
- senam aerobik ringan, tanpa acara loncat-loncatan dan lari-lari di tempat atau lebih kepada senam aerobik statik,
- jalan santai (bisa sambil hunting baju lebaran juga),
- yoga,  dan
- bersepeda santai, ini sih gampang banget kalau di Belanda karena sepeda adalah bagian hidupku disini.

Yosh! Mari semangat berolahraga lagi walaupun sedang shaum Ramadhan!

Minggu, 14 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 5

Waah, tidak terasa kita sudah memasuki Ramadhan hari ke-5. Mudah-mudahan bisa terus lancar shaum 18,5 jam ku ini. Mudah-mudahan juga dengan ibadah shaum pembaca sekalian,

Hari ini, aku home alone di rumah karena 2 teman rumah sedang mudik ke rumah orang tuanya dan satu lainnya sedang sibuk volunteering di sebuah summer camp untuk anak-anak dengan gangguan mental. Memang dia seorang drama therapist yang baru saja menyelesaikan studinya. Ngomong-ngomong, salah satu teman rumah yang sedang mudik adalah seorang anak keturunan Turki yang tinggal di Belanda. Jadi, dia mudik selama bulan Ramadhan untuk menghabiskan waktu bersama keluarganya. Dia bilang, sekalian libur summer. Aah, irinya aku :( 

Walaupun sepi di rumah, Tapi enak enak juga. Aku jadi bisa menguasai seluruh sofa di ruang keluarga rumahku. Happy Sunday untuk semuanya. Tapi sayangnya, weekend ku kali ini harus dihabiskan dengan membaca paper yang seabrek-abrek banyaknya. Yosh, semangat!!!


Sabtu, 13 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 4




Di hari ke-3 shaum kemarin, akhirnya buka puasa bersama (buber) perdana di Ramadhan kali ini. Acara buber-nya bertepatan dengan rencana kepulangan seorang teman. Dengan menu seadanya, nasi uduk, ayam kecap dan capcay beserta pelengkap lainnya seperti kerupuk dll. Ta'jil semangka, sama seperti hari-hari sebelumnya. Seadanya tapi istimewa. Memang tradisi kami-kami para student di Nijmegen ini. Kalau acara makan-makan bersama, artinya itu acara masak-masak dan cuci piring bersama juga.

Aaah, males juga nulis yg serius-serius. Udahan ah nulisnya hari ini. Happy weekend buat semua :) 

Jumat, 12 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 3

Alhamdulillah, baru dua hari shaum, bisa tamat dengan lancar puasanya. Mudah2an lancar jaya lagi kuat puasanya sampai buka nanti 18.5 jam lagi. Cuman ngantuk gak ketulungan banget nih, akibat dari selisih buka puasa dan sahur yang cuman 5 jam saja. Diganti ama tidur siang/sore panjang deh nanti.

Hmm, karna masih ngantuk-ngantuk akibat belum kebiasa begadang (Ramadhan-lag semacam jet-lag), kayaknya bahas yang simple aja di blog hari ketiga Ramadhan ini.



Ngerumpi sama si Jabrik
Beberapa hari lalu, terjadilah percakapan seru soal Ramadhan dengan teman seruanganku yang seorang bule, sebut saja si Jabrik.

Jabrik (J) : Berapa lama kamu harus puasa di Ramadhan kali ini?
Aku (M) : Yah, sekitar 18 setengah jam, lah. Dari terbit matahari sampai tenggelamnya.
J : Wah lama banget (dengan wajah melongo). Dari jam berapa sampe jam berapa tuh?
M : Jam 3 pagi di waktu subuh, sampai jam 10 malam di waktu maghrib.
J : Loh, terbit matahari kan jam 5 atau 6-an walau ini lagi summer. Kok puasanya mulai dari jam 3?
M : (sedikit panik) eh, eh, anu, itu... hmmm, jam 3 itu, waktu subuh, bukan waktu terbit matahari, tapi "dawn", ...

Begitulah cuplikan percakapanku dengan si Jabrik. Dipikir-pikir, gak pernah aku benar-benar belajar tentang cara penentuan jadwal sholat.

Sebagai seorang muslim yang lahir dan dibesarkan di negara dengan majoritas muslim, yang namanya jadwal solat itu sudah sesuatu yang "taken for granted". Gak perlu lah ribet-ribet kapan sih waktu solat kita. Asal denger adzan dari mesjid, langsung ngeh, oh ini waktunya sholat Ashar. Ditambah lagi, di Indonesia yang terletak di khatulistiwa, waktu sholat di sepanjang tahun relatif tidak bergeser banyak. Cukup lihat jam, kalau misalkan jam 4, sudah hampir pasti kalau itu adalah waktu Ashar.

Hanya, apa sih arti waktu subuh, dzuhur, ashar, maghrib dan isya itu? Gimana sih cara nentuinnya?

Sholat 5 waktu


Jadwal sholat 5 waktu ditentukan oleh posisi matahari dimana kita akan melaksanakan sholat. oleh karena itu, jadwal sholat bergeser sepanjang tahun. Berikut penjelasan dari masing-masing waktu sholat berdasarkan posisi matahari (sumber: oom Wiki tentunya).

  • Subuh: Waktu saat "dawn" atau semburat putih muncul di langit (fajr shaddiq). Waktu sholat subuh berlangsung sampai terbitnya matahari (fajr). 
  • Dzuhur: Waktu saat matahari pas lewat zennith-nya, posisi matahari tertinggi sebelum meluncur ke arah barat di  hari ini.
  • Ashar: Umumnya, waktu ashar itu adalah waktu saat benda-benda di bumi memiliki panjang bayangan sama dengan panjang bendanya. Dalam fiqih imam Hanafi digunakan panjang bayangan sama dengan dua kali panjang benda. 
  • Maghrib: Waktu tenggelamnya matahari. 
  • Isya: Waktu saat cahaya merah matahari menghilang dari barat. 

Perhitungan waktu sholat 
Nah, penjelasan soal waktu sholat berdasarkan posisi matahari terhadap bumi diatas, cukup mudah dicerna. Namun, dalam prakteknya, waktu sholat ini melibatkan equation kayak gini nih salah satunya: 


Luar biasa banget kan? Untuk menyelesaikan persamaan diatas dan mendapatkan jadwal waktu sholat, ada beberapa parameter yang harus dimasukkan ke dalam persamaan. Parameter itu adalah sudut, hmm.. apa ya namanya, kita sebut saja sudut α, pokoknya nilainya berkisar antara 15 sampai 18 derajat. Nilai sudut α ini bergantung pada kelompok ulama mana yang kita ikuti. Oleh sebab itu, jadwal sholat bisa berbeda-beda antar kelompok. Ini semua gara-gara penggunaan sudut α yang berbeda. 

Hwaah, panjang banget ni. Padahal cuman ngomongin soal jadwal sholat doang. Baru kali ini puyeng banget baca-baca soal cara menentukan waktu sholat. Rupanya emang susah-susah gampang ya, sampai ada rumusnya juga @_@

Kamis, 11 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 2

Alhamdulillah, hari pertama shaum kemarin bisa tamat juga. Walau waktu shaum-nya sangat panjang, sekitar hampir 19 jam lo, dari jam 3:13 pagi sampai 9:51 malam. Yuhuu, mudah-mudahan shaum hari ini bisa lancar juga :)

Tidur sehabis sahur
Ternyata baik dari segi kesehatan maupun dilihat dari kacamata Islam, tidur setelah makan sahur sangat tidak dianjutkan. Rasulullah mencontohkan untuk tidak langsung tidur setelah makan. Selain itu, tidur tepat setelah selesai makan juga tidak baik untuk kesehatan. Menurut artikel ini, tidur setelah makan tidak sehat karna dapat menyebabkan refluks. "Jika terjadi refluks maka asam lambung akan naik dan melukai kerongkongan. Karena mengalami luka, kerongkongan akan terasa panas seperti terbakar, dan mulut pun terasa pahit", katanya.

Wow, pantas saja selalu tidak enak rasa tenggorokan ini kalau langsung tidur setelah sahur. Rupanya si REFLUKS ini alasannya -_-"


Taktik shaum 19 jam
Menjalankan ibadah shaum Ramadhan di negeri kincir sangatlah menantang. Pasalnya, bulan Ramadhan bertepatan dengan musim panas disini. Di musim panas, rata-rata rentang waktu siang hari ada di kisaran 18 sampai 19 jam. Hanya ada waktu 5 jam antara buka puasa (jam 10 malam) dan imsak (jam 3 pagi). Membagi waktu antara harus ngampus, sahur, iftar (buka puasa) dan tidur sangatlah sulit.

Awalnya, aku pasang taktik untuk tidur setelah waktu sahur, bangun jam 9 pagi, terus lanjut ngampus. Tapi, setelah baca artikel ini, sepertinya aku harus ganti taktik nih. waktu tidur harus diundur jadi jam 5 (2 jam setelah makan), ngampus jadi dari siang sampe malem, sekalian ngabuburit :D

Kalo kira-kira kamu harus shaum 19 jam, apa cara pengaturan waktu yang ampuh yang bakal kamu ambil?

Rabu, 10 Juli 2013

Ramadhan 1434 H - Day 1

Marhaban ya Ramadhan
Akhirnya, Ramadhan tahun ini tiba juga. Setelah penantian panjang. Maklum, lagi ada jauh dari rumah bikin ribet dalam urusan cari berita, "kapan 1 Ramadhan-nya nih?". Pencarian panjang malam 1 Ramadhan dilakukan lewat eksplorasi dunia maya, mulai dari website kedubes RI di Belanda sampai situs pelacakan penampakan bulan. Walau sudah sempat siap-siap shaum untuk tanggal 9 Juli, akhirnya pilihan hati jatuh ke tanggal 10 Juli. Kenapa? Ya, berdasarkan hasil pencarian di beberapa situs, aku percaya kalau hilal-nya baru nongol malam tanggal 9 Juli. Rupanya, di malam tanggal 8 Juli si hilal masih malu-malu untuk muncul di daerah Eropa dan sekitarnya. Alhasil, belum bisa shaum tanggal 9 Juli deh :D 

Apa sih Hilal itu? 
Ada juga hikmah dari menghadapi malam 1 Ramadhan seorang diri di negeri kincir. Mau tidak mau, jadi harus belajar dan cari tahu sendiri, apa sih hilal itu? Kata oom Wiki, hilal adalah bulan sabit pertama yang muncul setelah bulan baru (alias gak ada bulan sama sekali di langit). Hilal ini dipergunakan untuk menentukan awal bulan dan akhir bulan pada penanggalan Hijriah oleh para muslim.

Nah, ramainya lagi, selalu saja ada perdebatan antar golongan muslim kala memasuki bulan Ramadhan.  Apalagi kalau bukan soal ngintipin hilal bulan. Yah, pada akhirnya, mau ngikut golongan alim ulama manapun, asal niatnya tetap untuk shaum Ramadhan, insya Allah mudah-mudahan ibadah kita diijabah sama Allah. Amien. Yok, met shaum untuk semua yang menjalankan!

Munggahan 
Walau jauh dari Indonesia, tradisi munggahan tetep kutancap. Selama weekend, dua hari berturut2 ada acara munggahan. Alhamdulillah, walau jauh dari kerabat dan keluarga, tapi seneng juga bisa punya keluarga di tanah rantau ini. 


Snapshots dari Kemuni (Keluarga Muslim Nijmegen) di acara pengajian bulan Juli sekaligus munggahan menyambut Ramadhan kali ini. Selalu aja seru deh kalo pengajian Kemuni. Belum lagi kalo pas acara "operasi plastik" alias bungkus-bungkus sisa makanan :D


Tradisi munggahan cukup terkenal di daerah tempatku berasal, Bandung. Beberapa teman dari daerah lain di pulau jawa juga ternyata cukup familiar dengan istilah munggahan ini. Arti dari munggahan bisa bermacam-macam, tergantung dari pemaknaan yang diberikan pada kata tersebut. Ada orang yang menganggap munggahan sebagai acara makan-makan besar sebelum memasuki bulan Ramadhan. Ada juga orang yang mengidentifikasikan munggahan sebagai kegiatan makan sahur pada malam 1 Ramadhan. Apapun arti katanya, bagiku munggahan adalah ajang silaturahim dengan kerabat dan keluarga untuk persiapan menghadapi bulan suci.